Thursday 26 January 2017

HARI GIZI NASIONAL 2017



HARI GIZI NASIONAL – 25 Januari 2017
Peningkatan Konsumsi Sayur dan Buah Nusantara Menuju Masyarakat Hidup Sehat

Indonesia masih mengalami berbagai macam tantangan masalah gizi, setiap tahunnya pemerintah melalui Kementrian Kesehatan memperingati tanggal 25 Januari sebagai hari gizi nasional. Tahun ini pemerintah mengangkat tema “Peningkatan Konsumsi Sayur dan Buah Nusantara Menuju Masyarakat Hidup Sehat” untuk mendukung program PBB Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 pengentasan malnutrisi di dunia.



Tema besar yang diangkat oleh Kementrian Kesehatan tersebut bukan tanpa alasan, karena konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia tergolong masih rendah menurut data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian pada 2011, diketahui bahwa konsumsi buah-buahan masyarakat Indonesia hanya 34,55 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan konsumsi sayuran sebagai salah satu sumber serat bagi kesehatan, selain buah, di Indonesia hanya 40,35 kilogram per kapita per tahun. "Jumlah konsumsi buah ini jauh sekali dibandingkan dengan rekomendasi FAO sebesar 73 kilogram per kapita per tahun dan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kilogram per kapita per tahun," kata Fiastuti Witjaksono, Kepala Departemen Gizi RSCM dan spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat ditemui dalam acara ‘Zespri Awali dengan Buah’ di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (25/5)
"Data lainnya menunjukkan Indonesia adalah negara konsumsi buah terendah di regional Asia,"  data Balitbang Kementan 2011, yang menggambarkan perbandingan konsumsi buah Indonesia dengan Singapura, China, Vietnam, dan Kamboja. Dalam data tersebut terlihat bahwa China menjadi negara terbanyak mengonsumsi buah dengan capaian lebih dari 250 kilogram buah per kapita per tahun. Disusul dengan Singapura dan Vietnam, lalu Kamboja. Indonesia tidak sampai 50 kiloram per kapita per tahun.
Pola hidup sehat masyarakat yang masih rendah inilah yang dapat memacu berkembangnya penyakit-penyakit kronis seperti penyempitan pembuluh darah hingga sakit jantung. Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat bisa dimulai dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) atau dengan menerapkan gizi seimbang antara proporsi karbohidrat, serat, vitamin, protein dan lemak. 

Sebagai seorang HSE Officer dilapangan, konsumsi gizi para pekerja merupakan tanggung jawab kita untuk menyediakan makanan yang sehat, bergizi dan tentunya jumlah kalorinya disesuaikan dengan tingkat pekerjaan dari masing-masing pekerja serta tempat makan yang bersih, bebas dari lalat, debu, dan kotoran lainnya. Karena makanan merupakan sumber energi dari para pekerja untuk mengerjakan pekerjaannya supaya hasilnya sesuai yang diharapkan dilapangan, jika pekerja tidak mendapatkan makanan yang layak (tidak mengandung nilai gizi, porsi tidak seimbang, etc) maka pekerjaan pun akan terhambat.